Resiko dan Manfaat Akupuntur

Akupuntur telah dikenal luas di masyarakat sebagai salah satu praktek pengobatan tradisional China yang cukup efektif mengobati segala macam penyakit. Akupuntur dilakukan dengan cara menusukan jarum jarum halus ke bagian titik titik tertentu pada kulit. Meskipun ditusuk dengan jarum, uniknya pengobatan ini tak memberikan rasa sakit.

Berikut manfaat akupuntur yang bisa anda dapatkan:

1. Mengurangi migrain

Ini telah dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Center for Complementary Medicine University of Munich pada tahun 2009. Penelitian dilakukan terhadap 2.137 pada 11 studi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa akupuntur secara efektif dapat mengurangi rasa sakit migrain kronis yang timbul.

2. Meredakan nyeri kronis

Akupuntur telah terbukti efektif dalam meredakan beragam nyeri seperti nyeri punggung, nyeri leher, nyeri lutut dan lainnya. Pasien yang melakukan pengobatan akupuntur selama 8 minggu telah merasakan dampak positifnya. Ini berdasarkan penelitian pada tahun 2006 di University Center of Berlin. Ini juga dibenarkan dalam penelitian pada tahun 2012 yang dilakukan oleh Sloan-Kettering Department of Epidemiology and Biostatics.

3. Mengobati Insomnia

Insomnia juga dapat disembuhkan dengan menggunakan akupuntur dan meminum jamu. Ini terbukti berdasarkan riset yang dilakukan oleh Beijing University of Chinese Medicine tahun 2009 silam dengan melibatkan sejumlah penderita insomnia.

Resiko Akupuntur

Meskipun memiliki resiko yang cukup rendah, akupuntur memiliki sejumlah resiko berikut diantaranya:

1. Nyeri

Rasa sakit ketika atau setelah akupuntur bisa saja dapat terjadi. Selain itu rasa sakit bisa disertai dengan pendarahan kecil dan memar pada bagian yang ditusuk jarum.

2. Cidera Organ

Apabila jarum ditusuk terlalu dalam bukan tidak mungkin dapat menusuk organ internal yang ada dalam tubuh seperti paru-paru. Namun kasus ini sangat jarang terjadi terutamap apabila akupuntur dialakukan oleh mereka yang berpengalaman.

3. Infeksi

Ini adalah resiko paling tinggi yang bisa dialami oleh seseorang yang menggunakan terapi akupuntur. Seseorang yang melakukan akupuntur sebaiknya hanya menggunakan sekali saja jarumnya dan tidak digunakan kembali sebab dikhawatirkan dapat menularkan penyakit berbahaya seperti hepatitis.