Pentingnya Menghitung Disposable Income untuk Keuangan yang Sehat

Dalam dunia bisnis dikenal istilah disposable income. Peran disposable income dalam ekonomi sangat penting karena ia menunjukkan seberapa banyak uang yang tersedia bagi individu atau keluarga untuk dibelanjakan atau diinvestasikan. Lantas, bagaimana cara menghitung disposable income? Yuk simak artikel dibawah ini.

 

Pengertian Disposable Income

Disposable income adalah jumlah uang yang tersedia untuk dibelanjakan atau diinvestasikan setelah dikurangi dengan pajak dan pendapatan yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan dasar seperti pembayaran utang, cicilan, dan biaya hidup lainnya.

Peran disposable income dalam ekonomi sangat penting karena ia menunjukkan seberapa banyak uang yang tersedia bagi individu atau keluarga untuk dibelanjakan atau diinvestasikan.

Tingkat disposable income yang tinggi menunjukkan bahwa masyarakat memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan, yang dapat meningkatkan permintaan akan barang dan jasa, sehingga menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Selain itu, tingkat disposable income yang tinggi juga dapat meningkatkan konsumsi, yang merupakan salah satu dari empat komponen utama dari produk domestik bruto (PDB).

Disposable income juga dapat digunakan sebagai indikator kesejahteraan ekonomi, karena tingkat disposable income yang tinggi menunjukkan bahwa masyarakat memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan pada kebutuhan non-penting seperti perjalanan, hiburan, dan investasi jangka panjang, sementara tingkat disposable income yang rendah menunjukkan bahwa masyarakat harus mengeluarkan sebagian besar uang mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Perbedaan Disposable Income dengan Discretionary Income

Disposable income dan discretionary income memiliki beberapa perbedaan yang penting. Disposable income adalah jumlah uang yang tersedia setelah dikurangi dengan pajak dan pendapatan yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan dasar seperti pembayaran utang, cicilan, dan biaya hidup lainnya. Disposable income menunjukkan seberapa banyak uang yang tersedia bagi individu atau keluarga untuk dibelanjakan atau diinvestasikan.

Discretionary income, di sisi lain, adalah jumlah uang yang tersedia setelah dikurangi dengan pengeluaran wajib seperti pembayaran utang, cicilan, biaya hidup dasar, dan pajak. Discretionary income menunjukkan seberapa banyak uang yang tersedia bagi individu atau keluarga untuk dibelanjakan pada barang atau jasa yang tidak penting.

Jadi, disposable income merupakan jumlah uang yang tersedia setelah pajak, sementara discretionary income merupakan jumlah uang yang tersedia setelah pengeluaran wajib. Discretionary income lebih kecil dibandingkan dengan disposable income.

Faktor yang Mempengaruhi Disposable Income

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi disposable income meliputi:

  1. Pendapatan: Tingkat pendapatan yang lebih tinggi akan meningkatkan disposable income, karena lebih sedikit uang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
  2. Pajak: Tingkat pajak yang lebih rendah akan meningkatkan disposable income, karena lebih sedikit uang harus dikeluarkan untuk membayar pajak.
  3. Inflasi: Tingkat inflasi yang tinggi dapat menurunkan disposable income, karena harga barang dan jasa yang lebih tinggi membuat lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar dengan jumlah uang yang sama.
  4. Tingkat suku bunga: Tingkat suku bunga yang tinggi dapat menurunkan disposable income, karena lebih banyak uang harus dikeluarkan untuk membayar cicilan dan utang.
  5. Kebijakan fiskal dan moneter: Kebijakan fiskal dan moneter yang digunakan oleh pemerintah dapat mempengaruhi disposable income, misalnya dengan mengubah tingkat pajak atau mengubah tingkat suku bunga.
  6. Tingkat pengangguran: Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menurunkan disposable income karena individu atau keluarga yang tidak memiliki pekerjaan tidak akan memiliki pendapatan.
  7. Tingkat pendidikan: Tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat meningkatkan disposable income, karena individu yang lebih terdidik cenderung memiliki peluang kerja yang lebih baik dan pendapatan yang lebih tinggi.

Cara Menghitung Disposable Income

Cara menghitung disposable income adalah dengan mengurangi total pajak yang harus dibayar dari total pendapatan bruto. Formula untuk menghitung disposable income adalah sebagai berikut:

Disposable income = Total pendapatan bruto – Total pajak

Total pendapatan bruto dapat diperoleh dari gaji, tunjangan, dan pendapatan lainnya yang diterima oleh individu atau keluarga. Total pajak dapat diperoleh dari pajak yang harus dibayar pada tingkat federal, negara bagian, dan lokal.

Selain itu, disposable income juga dapat dihitung dengan mengurangi pengeluaran wajib dari total pendapatan bruto. Pengeluaran wajib meliputi biaya hidup dasar seperti cicilan, biaya listrik, air, telepon, internet, dll. Formula yang digunakan adalah :

Disposable income = Total pendapatan bruto – pengeluaran wajib

Ini adalah cara umum untuk menghitung disposable income, namun metode ini mungkin berbeda tergantung pada negara atau wilayah dan dapat mencakup faktor lain seperti pengeluaran khusus atau pengurangan pajak tertentu.

Tips Mengelola Disposable Income

Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola disposable income:

  1. Buat anggaran: Buat anggaran bulanan untuk mengetahui seberapa banyak uang yang tersedia untuk dibelanjakan dan diinvestasikan. Anggaran juga dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu dan menemukan cara untuk menghemat uang.
  2. Prioritaskan pengeluaran: Prioritaskan pengeluaran Anda dengan mengeluarkan uang untuk kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, dan pembayaran utang dahulu.
  3. Sisihkan uang untuk ditabung: Sisihkan sebagian dari disposable income Anda untuk ditabung, baik untuk dana darurat atau untuk tujuan jangka panjang seperti membeli properti atau pensiun.
  4. Investasikan: Gunakan sebagian dari disposable income Anda untuk berinvestasi dalam instrumen keuangan yang aman seperti deposito atau reksa dana.
  5. Hindari pembelanjaan yang tidak perlu: Hindari pembelanjaan yang tidak perlu seperti belanja impulsif atau mengeluarkan uang untuk barang atau jasa yang tidak Anda butuhkan.
  6. Jangan terlalu keras pada diri sendiri: Ingatlah bahwa Anda harus menikmati hidup juga, jangan terlalu keras pada diri sendiri dalam mengelola uang Anda.
  7. Pelajari tentang keuangan: Pelajari tentang keuangan dan cara mengelola uang dengan baik, sehingga Anda dapat mengambil keputusan keuangan yang bijak dan mencapai tujuan keuangan Anda.