Dimulai dari Industri 1.0 yang disebut sebagai Era Mekanisasi. Hal tersebut dikarenakan penemuan penggunaan uap sebagai sumber energi dan memainkan peran penting dalam penyebaran mesin, serta pit batubara. Dengan mekanisasi, batubara pit dan uap digunakan sebagai pengganti kayu. Pada era ini, bisnis keluarga kuno dan fasilitas manufaktur kecil telah meninggalkan tempat mereka dan beranjak ke pabrik-pabrik besar menurut Perpusteknik.
Manusia era ini berusaha agar transportasi bahan baku berjalan dengan memiliki banyak variasi, kecepatan dan kuantitas yang tinggi. Sedangkan mekanisasi pengerjaan di Inggris dengan Revolusi Inggris pertama menyebabkan perubahan jenis produksi dan struktur sosial ekonomi.
Industry 2.0 muncul karena penggunaan listrik dalam sistem produksi sebagai sumber energi utama dan kontrol daya listrik melalui jalur perakitan. Lini perakitan yang digerakkan oleh daya listrik dimulai pertama kali dengan sistem yang mana disiapkan untuk proses penyembelihan di rumah potong hewan di Cincinnati, AS. Di rumah jagal ini, troli monorel digunakan untuk irisan daging. Dengan troli monorel ini, saat pekerja berhenti di stasiun tetap, sistem katrol akan membawa daging.
Di tahun-tahun berikutnya, seorang tokoh penting bernama Henry Ford dan yang lainnya ingin menerapkan aplikasi rumah jagal ini di Ford Motor Company. Henry Ford mulai memproduksi mobil dengan menerapkan praktik ini pada mobilnya sendiri. Sistem jalur produksi massal Henry Ford di bidang otomotif dan fakta bahwa pabrik-pabrik dioperasikan secara elektrik juga dengan cepat menjadikan industrialisasi menjadi lebih baik. Perkembangan baru lainnya seperti telepon, radio, mesin tik, kertas koran yang murah juga telah membentuk interkomunikasi. Produksi baja sebagai pengganti besi mempercepat alat transportasi kereta dan alur perdagangan.
Revolusi Industri Ketiga telah digambarkan sebagai otomatisasi produksi, sedangkan Revolusi Industri Pertama telah digambarkan sebagai mekanisasi produksi, dan Revolusi Industri Kedua sebagai serialisasinya. Pada masa Industri 3.0, perkembangan ilmu pengetahuan seperti komputer, mikroelektronika, serat optik, laser, telekomunikasi, nuklir, biofarming, dan biogenetika sudah mempengaruhi arah dan bentuk produksi. Perdagangan dan industri telah mengglobal dengan perkembangan transportasi.
Pada Industri 4.0, perangkat lunak data digital dan teknologi informasi bekerja secara terintegrasi. Dalam Revolusi Industri Pertama tenaga batubara, air, dan uap dan minyak sebagai sumber energi utama. Revolusi Industri Kedua, listrik berada di garis depan sebagai sumber energi. Namun, dalam Revolusi Industri Ketiga dengan masalah sumber daya dan lingkungan yang tidak dapat diperbarui, sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin menjadi sangat penting.
Industri 4.0 adalah formasi baru yang berfokus pada mesin dan produksi sistem yang beroperasi secara otonom sendiri, tanpa perlu bantuan tenaga manusia. Pada era ini, ditunjukkan dengan berkembang dengan pesatnya teknologi AI(Artificial Intelligence) menandai perubahan jaman dimana pekerjaan tak lagi membutuhkan manusia di dalam prosesnya.
Sumber : Perpusteknik