Melihat perkembangan dan pertumbuhan bayi untuk para orang tua merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Apalagi ketika masih bayi, melihat gerakan bayi yang masih itu-itu saja justru tidak membuat bosan sama sekali.
Orang tua biasanya banyak belajar apalagi ketika memiliki bayi pertama kali, arti tangisan bayi pun dipelajari. Untuk sebagian orang mungkin hal ini membingungkan, untuk apa tangisan bayi dipelajari?
Seperti yang kita tahu, bayi belum bisa berkomunikasi dengan baik sampai usia 3 tahun. Serta belum bisa mengutarakan apa yang ia inginkan. Biasanya untuk menyampaikan itu, bayi akan menangis dan menangis. Dari memahami arti tangisan bayi, orang tua bisa lebih tahu apa sih yang bayi inginkan.
Tumbuh kembang bayi seringkali membuat orang tua parno, salah satunya adalah ketika bayi mulai mengeluarkan dan bermain dengan air liur sampai membuat baju bayi / dress newborn anda basah. Dari hal ini, tidak sedikit orang tua sampai bertanya ke dokter, normalkah bayi mengeluarkan air liur?
Untuk anda yang bayinya sedang dalam fase ini, tak perlu khawatir karena hal ini wajar terjadi pada bayi anda. Berikut rangkumannya:
Kenapa ya bayi mengeluarkan air liur?
Bayi yang belum memiliki gigi akan mudah mengeluarkan liur, atau bahkan bermain-main dengan air liur. Nah kemampuan bayi untuk bermain air liur ini disebut dengan blowing raspberry.
Karena belum memiliki gigi, mulut bayi belum bisa menutup dengan baik seperti orang dewasa sehingga bayi pada usia 3-6 bulan biasanya akan mengeluarkan air liur. Karena bayi masih dalam tahap explore tubuhnya sendiri, ia akan memainkan air liurnya dengan membuat gelembung-gelembung dan bahkan menyemburkannya.
Selain itu, bayi di bawah 6 bulan menyukai permainan yang memiliki suara, tak heran jika selain bayi akan bermain air liur sembari bersuara asal. Ibu tidak perlu heran apalagi melarang ya, ini adalah hal wajar dan menjadi media belajar bayi mengenali tubuhnya sendiri.
Kapan bayi akan mulai bermain dengan air liur?
Pada usia menginjak 2 bulan bayi akan mulai mengeluarkan liur, bermain dengan mulutnya dan membuat gelembung-gelembung air liur. Kegiatan bayi bermain satu ini memang memiliki fase yang lumayan lama ya, biasanya akan berakhir ketika dia mulai belajar makan atau MPASI.
Namun ini tidak menjadi patokan, karena tumbuh kembang bayi berbeda-beda. Dalam kondisi tertentu ada bayi yang tidak mengalami fase bermain air liur, atau bahkan bermain air liur sampai usia 8-10 bulan.
Manfaat bermain air liur pada bayi apakah ada?
Selain sebagai sarana mengexplore tubuhnya, kegiatan bayi bermain air liur ternyata bermanfaat untuk melatih otot mulutnya sebagai persiapan pada fase anak mengenal makanan pendamping asi.
Nah selain itu, bayi yang bermain air liur menjadi indikasi kemampuan dan kesiapannya untuk berbicara pada usia selanjutnya. Namun, apabila pada usia 8 bulan bayi belum menunjukkan indikasi bermain air liur, ibu perlu waspada dan berkonsultasi dengan dokter karena bisa saja ada masalah neurologis ataupun lambat berbicara nantinya.
Sebagai ibu harus bagaimana ya kalau anak bermain air liur?
Jawabannya adalah tetap tenang, jangan memarahi bayi apabila ia bermain air liur. Apalagi sampai membasahi baju bayi anda. Karena hal ini wajar terjadi.
Pada fase ini pastikan kebersihan mulut bayi selalu terjaga, nah tips agar baju bayi tidak basah saat bermain air liur anda bisa melapisi otot atau celemek bayi anti air.
Sumber artikel : https://twomixofficial.com/